phone: +420 776 223 443
e-mail: support@londoncreative.co.uk

Kamis, 29 Maret 2012

History of Marley

Sejarah Rastafarrian dan memahami dasar filosofisnya

Quote:
Kaum Rastafarian sudah ada sejak tahun 1930-an dan mencakup sekitar lima persen dari 2,5 juta penduduk Jamaika. Sebelum Michael Manley dari Partai Rakyat Nasional (PNP) yang beraliran Marxis berkuasa, kaum Rastafarian dipermalukan aparat kepolisian, antara lain dengan menjambak rambut ”dreadlock” (gimbal) mereka yang kemudian dicukur habis. Dalam upaya meninggikan martabat kaum Rastafarian, Perdana Menteri Manley mengeluarkan keputusan yang menghalalkan penggunaan ganja. Kaum Rastafarian pun diberikan kesempatan untuk berziarah ke Ethophia, Tanah Perjanjian, Zion, di Afrika. Ajaran Rastafari tumbuh berkembang seiring dengan perkembangan musik reggae dari ghetto (wilayah pengucilan) di Kingston menuju panggung dunia. Nilai spritual Rastafari tumbuh secara inheren dalam musik reggae awal. Berbeda dengan ajaran agama-agama besar dunia dalam peradaban modern yang disebarkan melaui organize religion, Rastafari tersebar ke seantero dunia dalam bentuk yang purba: lewat musik dan kata-kata Bob Marley.

KAUM Rastafarian percaya bahwa Tuhan adalah roh dan roh tersebut bermanifestasi kepada Yang Mulia Kaisar Emperor Haile Selassie I. Kaum Rastafarian menyakini bahwa Jesus adalah keturunan langsung raja Daud dan berkulit hitam. Kaum Rastafarian menyakini bahwa dinasti Sulaiman Ethiopia merupakan representasi langsung raja Daud. Kaum Rastafarian yakin bahwa mereka adalah suku asli Israel yang hilang diceraiberaikan oleh Babylon sampai kemunculan Yang Mulia Kaisar Haile Selassie I. Kaum Rastafarian percaya bahwa Tuhan akan mengembalikan mereka ke Zion (Kaum Rastafarian mengangap Ethiopia sebagai Zion).

Sebagai kaum Rastafarian, mereka akan menunggu kekuatan hari pembalasan, di mana yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan yang pertama akan menjadi yang terakhir.

NAMA RAS . . . TAFARI

Nama Rastafari, Rastafari, yang berasal dari Ras, yang merupakan gelar yang diberikan kepada kalangan Ningrat laki-laki di Ethiopia; dan Tafari, nama sebelum penobatan dari Yang Mulai Kaisar Haile Selaasie dari Ethiopia (1898-1975). Depresi yang keras, rasisme dan diskriminasi kelas selama tahun 1930-an merupakan lingkungan sempurna bagi perkampungan kaum miskin Jamaika untuk memeluk agama baru.

Kemelaratan dan penyisihan di dalam kota Kingston memberikan jalan di awal 1930-an bagi gerakan kekuatan kulit hitam melalui gerakan ”kembali ke Afrika” Marcus Garvey. Gerakan ini pada akhirnya membawa kepada kemunculan kaum Rastafarian yang mengambil nama dari Kaisar Haile Selassie; Ras Tafari. Ras Tafari dinobatkan menjadi Kaisar Haile Selassie tahun 30-an, dan mendapatkan gelar pusaka untuk semua raja Ethiopia, ”Raja segala Raja, Tuan segala Tuan, Singa penakluk Judah”. Ramalan tentang dirinya boleh dikatakan telah terpenuhi.

Rastafarian kemudian menjadi gerakan religius paling terkenal di Karibia. Gerakan ini berpengaruh terhadap kebudayaan dan kemasyarakatan Karibia. Rastafarian, : dikelompokkan ke dalam banyak bidang; pemujaan religius, sebuah agama, atau sebuah sekte. Harap dicatat bahwa kaum Rastafarian tidak mengidentikkan diri mereka dengan kelompok agama atau sosial/politik dan merendahkan semua jenis pengelompokkan semacam itu.

Bufallo Soldier (salah satu lagu Bob Marley), mengisahkan tragik-komik seorang Rastafarian yang berjuang di medan perang utnuk kemenangan Amerika di Perang Vietnam. Lirik ini, agaknya merupakan pengalaman Marley ketika diwajibkan pihak berwenang di sana untuk direkrut menjadi milisi militer ketika merantau ke Delaware, Amerika. Perang Vietnam, bagaimanapun, sebuah perang yang berujung pada peristiwa taragis ummat manusia sejagad. Kekejaman tentara Amerika dengan menggunakan bom napalm di medan perang telah merenggut nyawa masyarakat sipil, khususnya perempuan dan anak-anak. Para tentara, ibarat Buffalo Soldier, kerbau yang dicucuk hidungnya hanya untuk bergerak mengikuti garis komando para jenderal di Petagon.

Buffalo Soldier, Dreadlock Rasta
(Tentara Kerbau, Bergimbal Rasta)
There was a Buffalo Soldier
(Pernah hidup Tentara Kerbau)
In the heart of America
(Di dalam hati Amerika)
Stolen from Africa, brought to America
(Dicuri dari Afrika, dibawa ke Amerika)
Fighting on arrival, fighting for survival
(Bertarung ketika tiba, bertarung untuk bertahan hidup)

Biografi Bob Marley

Kapten Norval Sinclair Marley adalah seseorang yang berperawakan kecil. Ia adalah seorang pengawas tanah perusahaan Crown Lands, milik Pemerintahan Inggris yang telah menjajah Jamaika sejak tahun 1660-an yang terletak sebelah utara pulau itu. Pangkat yang disandangnya ia dapat saat menjadi komandan markas di Resimen British Hindia Barat. Suatu saat ia bertemu dengan Cendella, seorang wanita pribumi yang telah mamikat hatinya pada saat dia sedang berkunjung ke distrik Nine Miles. Hubungan mereka menjadi pergunjingan warga setempat karena Ras.


Pada Mei 1944 cedella mengejutkan keluarganya karena hamil. Sehingga pada hari jumat dilaksanakanlah pernikahan antara Norval dengan Cendella dan sehari setelah pernikahan mereka, Cendella diungsikan ke Kingston agar tidak tercorek namanya sebagai ahli waris keluarganya.

Dan akhirnya Cendella melahirkan seorang anak yang diberi nama Robert Nesta Marley yang lahir pada pukul 2.30, Rabu Februari 1945 dengan bobot enam setengan pon (3.25 kg) di Nine Miles. Konon pada malam kelahirannya, banyak orang melihat beberapa meteor jatuh, yang menurut keyakinannya akan lahir seorang tokoh besar.

Pada tahun 1950 Cendella pindah ke Trench Town – Kingston. Marley mulay berinteraksi dengan geng-geng jalanan yang kemudian berlanjut menjadi gerombolan bernama “The Rudeboys. Walaupun berperawakan kecil seperti ayahnya, tapi karena kekuatannya ia dijuluki “Tuff Gong”.

Setelah Marley drop out dari sekolahnya ia mulai tertarik dengan musik. Pada awal 1962 Bob Marley, Bunny Livingstone, Peter Mcintosh, Junior Braithwaite, Beverley Kelso dan Cherry Smith membentuk grup ska & rocksteady dengan nama “The Teenager” yang nantinya berubah menjadi The Wailing Rudeboys dan berganti lagi menjadi The Wailing Wailer dan akhirnya menjadi The Wailers.


Pada tahun 1977, Bob Marley divonis terkena kanker kulit, namun disembunyikan dari publik. Bob Marley kembali ke Jamaica tahun 1978, dan mengeluarkan SURVIVAL pada tahun 1979 diikuti oleh kesuksesan tur keliling Eropa.

Bob Marley melakukan 2 pertunjukan di Madison Square Garden dalam rangka merengkuh warga kulit hitam di Amerika Serikat. Namun pada tanggal 21 September 1980, Bob Marley pingsan saat jogging di NYC’s Central Park. Kankernya telah menyebar sampai otak, paru-paru dan lambung. Penyanyi reggae inipun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Miami Hospital pada 11 Mei 1981 di usia 36 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak.


Terlihat jelas melalui sinar matahari jamaika kamu dapat memilih bagian dari dongeng tentang Marley antara lain : tentang kesedihan, cinta, pemahaman, dan Godgiven talent.

Dua dekade
setelah dia meninggal, Imensitas (kebesaran) Bob Marley menempatkannya menjadi satu diantara figur-figur transenden terbesar sepanjang abad. Riak-riak yang dilakukannya menyebrang dari sungai musiknya kedalam samudera politik, etika, gaya filsfat, dan agama (Rastafaria). Bob Marley dimasukkan ke dalam Rock n Roll Hall of Fame pada tahun 1994. Majalah time memilih lagu Bob Marley & The Wailers Exodus sebagai album terbersar pada abad ke-20. pada tahun 2001 ia memenangkan Grammy Lifetime Achivement Award.

Pada tahun yang sama kemudian film documenter tentang hidupnya dibuat oleh Jeremy Marre, Rebel Music, dinominasikan untuk The Best Long Form Music Video documentary at the Grammies, serta penghargaan untuk beberapa kategori lainnya. Dengan kontribusi dari Rita, The Wailers, dan para pecintanya serta anaknya, film tersebut menceritakan tentang Marley, yang juga disertai kata-kata Marley sendiri. Pada musim panas tahun 2006, Kota New York memberikan penghargaan tersendiri bagi Bob Marley dengan memberi nama pada jalam gereja dari jalan Ramsen ke East 98th street dibagian timur Brookliyn dengan memberi nama “Marley Boulevard”. Dan masih banyak lagi penghargaan yang Bob Marley dapatkan.

Kisah hidup Bob Marley adalah sebuah arketipe, itulah kenapa karya-karyanya abadi dan terus bergema. Bob Marley berbicara tentang represi politik, wawasan metafisik dan artistic, kesejahteraan dan apa saja yang mengusiknya. “No Women No Cry” masih akan terus mengahapus air mata dari wajah seorang janda “Exodus” masih akan memunculkan ksatria, “Redemtion Song” masih akan menjadi tangisan emansipasi untuk melawan segala tirrani, “Waiting in Vaint” akan tetap menggairahkan, dan “One Love” akan terus menjadi himne internasional bagi kesatuan kemanusiaan didunia melampui batas-batas, melampui kepercayaan-kepercayaan, di mana tiap orang akan sadar dan mempelajarinya.

Bob Marley bukan hanya sekedar bintang musik yang sebagian besar rekamannya memecahkan rekor internasional, namun ia juga menjadi sebuah figure moral dan religius. Selain Bob Marley kita juga harus mengakui bahwa banyak musisi yang lebih unggul dari penemuan instrumental, gaya vocal gubahan musik, dan sebagainya.tetapi hanya Bob Marley yang dapat membuat kita melihat ribuan orang Hpi dari Mexico, Maori dari Selandia Baru bahkan komunitas-nya di Indonesia (Jogjakarta dan Bali), berkumpul tiap tahun untuk menghormatinya.

Banyak penggemarnya di seluruh dunia meniru gaya rambut dreadlocknya karena fanatic walaupun tidak sedikit pula yang meniru dreadlock Bob Marley karena terkena imbas voyeurisme, padahal sebenarnya dreadlock Bob Marley sebagai bagian dari keyakinannya akan ajran Rastafarian, dan bukan dari pengkulturan dari selebriti idolanya. Pada umumnya di Indonesia, sosok Bob Marley banyak diidentikkan dengan ganja, padahal ganja adalah ritual serta bagian dari ajaran Rastafarian dan Bob Marly adalah penganutnya. Wajar bila ia mengkonsumsi, menjadikan syair, dan menyanyikannya.

Referensi :

- http://reagea.blogspot.com/2009/01/biografi-bob-marley.html
- http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/04/11/halo-dunia/




                                                                                                                                                                                                                                                                             
Bob Marley - Inilah Makam ,Museum dan Rumah Bob Marley lahir

by : armhando.com
Rumah Bob Marley lahir | Makam Bob Marley | Museum Bob Marley | Nine Mile Mausoleum.

Nine Mile Mausoleum adalah tempat legenda musik reggae Bob Marley lahir dan menghembuskan nafas terakhirnya. Sekarang, rumah yang menjadi museum ini di miliki oleh keluarga bob dan dibuka untuk umum. Pengunjung akan ditemani Tour Guide kaum Rastafara yang menjelaskan berbagai tempat dirumah warna-warni itu. Di mausoleum ini, kita juga bisa menemukan restauran vegetarian dan gift shop bertema Bob Marley.

Bagaimana Etika dan Berperilaku di Makam Bob Marley
Pengunjung ke Makam Bob Marley harus menyadari akan beberapa kebiasaan sekitarnya Nine Mile. Anda bebas untuk merokok ganja di dalam Bob Marley Mausoleum, tetapi Anda harus membuka sepatu anda ketika masuk. Karena Makam Bob Marley adalah tempat sakral bagi banyak Rastafarian. Membuka sepatu anda adalah tanda hormat dan tidak boleh diperdebatkan. Tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar di dalam makam. Makam dari Bob Marley ditempatkan di tempat tersebut sehingga matahari akan bersinar di atasnya melalui jendela kaca patri Bintang Daud. Ini benar-benar mempesona.
Anak-anak Jual Ganja di Bob Marley Mausoleum, Foto: skibler, Flickr

Bob Marley Mausoleum dan Ganja
Merokok Ganja adalah hukum dalam gerbang Nine Mile. Sebagai fakta, tidak hanya itu legal, semua orang diharapkan memiliki beberapa. Sebagai orangtua, Anda mungkin ingin untuk mempertimbangkan kembali untuk mengambil tur jika Anda sedang bersama anak-anak. Demikian pula, jika Anda bukan perokok ganja atau jika menyinggung Anda.









0 komentar: