Manfaat Ganja Juga Ada Loh..........
GANJAISME 2
Rabu, 11 Agustus 2010 - Saat ini ada dukungan untuk legalisasi ganja di Indonesia, seperti halnya di Belanda. Apa posisi fakta ilmiah?
Rabu, 11 Agustus 2010 - Saat ini ada dukungan untuk legalisasi ganja di Indonesia, seperti halnya di Belanda. Apa posisi fakta ilmiah?
Kemarin
penulis fakta ilmiah diajak berdiskusi mengenai masalah ganja atau
Cannabis sativa. Diskusi yang cukup menarik. Disini penulis mencoba
merangkum apa saja fakta ilmiah yang ada dibalik penggunaan ganja itu
sendiri.
- Zat dalam ganja adalah Tetrahydrocannabinol (THC). Zat ini bersifat genetik. Para ilmuan telah menemukan gennya dan ternyata gen ini juga dapat digunakan untuk mencegah rasa sakit tertentu, nausea dan kondisi kesehatan lainnya. Zat ini menumpuk pada bulu tanaman ini.
- Alkohol lebih berbahaya dari ganja dalam hal efek sampingan. Ilmuan di Inggris menyarankan penggunaan ganja sebagai pengganti alkohol dan narkotika untuk penanggulangan korban kecanduan narkoba dan alkohol.
- Secara statistik, hanya 8 hingga 12 persen pengguna ganja yang mengalami ketagihan. Ketagihan ini ternyata di sebabkan oleh seperangkat gen khusus yang ada pada manusia.
- Otak manusia sesungguhnya memproduksi sendiri ganjanya. Zat kimia ini disebut endocannabinoid dan berperan penting dalam belajar, ingatan, nafsu makan dan perasaan sakit. Sedikit penggunaan ganja (THC) memperkuat hal ini. Walau begitu, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan resiko penyakit mental atau memperkuat penyakit mental yang telah ada.
- Rokok tembakau lebih berbahaya dalam menyebabkan kanker daripada rokok ganja. Hal ini karena nikotin mengikat sel paru-paru sementara THC tidak.
- THC dalam ganja juga mampu membunuh sel kanker dan mengurangi pertumbuhan tumor dengan mengurangi pembentukan pembuluh darah yang memberi makan tumor.
- Ganja tidak efektif untuk digunakan sebagai penghilang rasa sakit. Justru ganja dapat meningkatkan rasa sakit tersebut. Hanya ada sedikit jenis rasa sakit kronis yang dapat diringankan dengan pemberian ganja.
- Ganja juga tidak efektif untuk digunakan sebagai obat Alzheimer. Ia bahkan dapat memperparah Alzheimer karena mengurangi pertumbuhan sel otak.
- Ganja dapat dipakai untuk menghilangkan rasa sedih akibat trauma. Hal ini karena ganja mempengaruhi bagian amygdala di otak, yang berfungsi sebagai pengendali ingatan emosional.
- Menghisap ganja setiap hari dapat menyebabkan kegilaan.
- Penggunaan ganja berkelanjutan dapat juga menyebabkan depresi, penurunan kecerdasan, dan penyakit jantung.
- Penggunaan ganja pada remaja dapat membawa pada depresi parah, penyakit mental seperti schizophrenia, anxiety dan bahkan bunuh diri.
- Walaupun merokok tembakau lebih berbahaya dalam mengundang kanker paru-paru daripada merokok ganja, namun merokok ganja lebih berbahaya dalam menyebabkan kerusakan DNA. Kerusakan DNA tentu saja bisa menyebabkan kanker jenis tertentu dan juga penyakit keturunan pada anak, seandainya DNA yang rusak tersebut adalah DNA sperma. Walau begitu, merokok tembakau lebih merusak kromosom daripada merokok ganja.
- Rokok ganja mengandung kandungan amonia dan hidrogen sianida lebih banyak daripada merokok tembakau.
- Ganja dapat meningkatkan resiko kecelakaan bermotor dua kali lipat daripada biasanya. Walau begitu, resiko ini lebih rendah daripada resiko yang muncul jika pengguna mengkonsumsi alkohol, bukannya ganja.
- Remaja yang menggunakan ganja namun tidak merokok lebih sosial daripada remaja yang merokok sekaligus menggunakan ganja. Bahkan lebih sosial daripada orang yang tidak merokok dan tidak memakai ganja.
- Ganja dapat merusak pertumbuhan sel otak remaja.
- Ganja berpengaruh pada pertumbuhan tulang dengan mencegah penumpukan lemak di tulang. Karenanya ganja dapat mencegah osteoporosis.
- Ada beberapa jenis rasa sakit yang dapat diredakan dengan ganja, seperti spasma otot akibat sklerosis ganda atau penyakit di sistem syaraf dan sindrom tertentu akibat luka.
- Ganja dapat menghilangkan infeksi bakteri tertentu yang tidak ada obat lainnya.
- Merokok ganja dapat merusak fungsi kognitif, walaupun menghilangkan rasa sakit karena sklerosis ganda. Akibatnya, walaupun tidak merasa sakit mereka tetap mengalami depresi dan cenderung bunuh diri.
- Ganja dapat memperparah rasa sakit pada sakit gigi dan sakit tulang belakang.
Jadi,
demikianlah ganja. Seperti tanaman narkotika lainnya, ia memiliki
kelebihan, dan juga memiliki kekurangan bagi kemanfaatan manusia. Bila
tim faktailmiah.com harus memutuskan apakah memilih pro legalisasi ganja
atau anti legalisasi ganja, maka berdasarkan fakta-fakta yang ada, maka
posisi kami adalah : Tidak Memihak Keduanya.
0 komentar: